Perlu Strategi Perkuat Program Ketahanan Pangan
Tanjung Redeb
Kementerian Pertanian tahun 2016-2017 lalu telah mewujudkan kedaulatan pangan dengan pencapaian swasembada beberapa komoditas seperti beras, jagung, bawang merah, cabe, daging ayam, telur, dan minyak goreng. Kini, muncul harapan untuk mandiri dan berdaulat pangan bagi bangsa Indonesia dengan memproduksi beragam pangan berbasis sumber daya lokal. Ini kenyataan bahwa, Indonesia adalah bangsa besar memiliki keanekaragaman hayati nomor 2 di dunia.
Menurut anggota DPRD Berau, Ir H Ahmad Rijal potensi sumber daya pangan Indonesia berlimpah, terdapat sekitar 100 jenis pangan sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan, dan sebagian besar sumber daya alam itu dimiliki Kabupaten Berau. “ Keanekaragaman hayati ini, bila kita kelola dengan baik akan menjadi bahan pangan bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Berau, tetapi juga bisa memenuhi kebutuhan pangan provensi maupun secara nasional,” ungkapnya.
Selain itu, produksi pangan beragam sangat penting mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat, sehingga dapat mewujudkan masyarakat Berau yang sehat, aktif, dan produktif. “ Namun saat ini bangsa Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan pangan dan gizi, termasuk akses terhadap pangan. Selain itu, permasalahan pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia masih kurang ideal, di mana saat ini didominasi karbohidrat dari padi-padian,” jelasnya.
Karena itu, diperlukan suatu strategi yang tepat untuk memperkuat program penganekaragaman pangan dan implementasinya di masyarakat. Melihat permasalahan tersebut, menurut politisi Nasdem ini, diperlukan pemikiran dan kerja keras semua pemangku kepentingan, termasuk dari Kelompok Kerja (Pokja) Dewan Ketahanan Pangan.
“ Oleh sebab itu kami berikan apresiasi kepada pihak eksekutif, melalui Dinas Ketanahanan Pangan (DPK) mengelar Rakor Dewan ketahanan Pangan tingkat Kabupaten, yang hari ini dilaksanakan di balai Mufakat,” ujarnya.
Diharapkan melalui pertemuan ini, semangat untuk mensukseskan penganekaragaman pangan menjalar ke seluruh wilayah kecamatan. Dengan demikian, pembangunan ketahanan pangan yang berlandaskan kedaulatan dan kemandirian pangan dapat diwujudkan, guna mendukung cita-cita pembangunan nasional menuju manusia Indonesia yang berkualitas. Pungkasnya.
Posted by
0 Komentar