BID Diharapkan Jadi Solusi
Keberadaan Bursa Inovasi Desa (BID) diharapkan bisa menjadi solusi bagi pemerintahan desa atau pemerintah kampung di Kabupaten Berau, dalam memecahkan penyelesaian masalah dan rencana pembangunan yang ada di desa. “ Terlebih saat ini adanya alokasi dana desa (ADD) bisa memicu desa untuk berinovasi. Sehingga tujuan dari itu sendiri bisa dirasakan masyarakat,” Demikian harapan anggota DPRD Berau, Eko Wiyono SE pelaksanaan BID di Kabupaten Berau.
Ditegaskan Eko, melalui BID juga diharapkan akan adanya inisiatif dan alternatif bagi pemerintah desa (Pemdes) dalam rencana pembangunan salah satunya melalui ADD.
“Tujuan kegiatan BID ini sudah jelas, yakni menjual kreasi dan inovasi yang sudah dilakukan oleh desa, yang mana bisa dicontoh ke dalam wilayah Berau, sesuai potensi masing masing yang dimiliki desa,” terangnya.
Dijelaskan Eko, dari kegiatan ini semua kepala kampung (Kakam) atau Kepala Desa (Kades) dpastikan menerima petunjuk terkait inovasi apa saja yang bisa dilakukan di desanya masing - masing, diantaranya beberapa point menu bursa inovasi yang bisa dilakukan meliputi sumber daya manusia maupun lingkungan.
“Harapan kita melalui BID, apa yang telah dilakukan oleh kawan kawan kepala kampung berhasil melalui bursa inovasi desa itu, terutama yang bernilai produktif sehingga bisa menghasilkan untuk desanya masing - masing,” harapnya.
Ditambahkanya, Kakam merupakan leader dan yang akan memberikan warna di kampung. Untuk itu, Kakam bisa benar - benar memilah apa yang bakal dilakukan untuk memajukan serta membangun desanya supaya lebih baik lagi.
“Mau diapakan kampung tergantung dari kepala kampungnya, jadi saya harapkan melalui kegiatan BID ini, Kakam bisa benar benar memilah potensi apa yang bisa dikembangkan untuk dijadiakan sumber kegiatan baru yang bernilai ekonomi produktif,” tegasnya.
Karena ityu politisi Partai Golkar ini menyambut baik adannya BID bagi pemerintah kamung. Ditegaskanya, sudah saatnya diera sekarang Kakam bisa berdikari, berkreasi dan berinovasi yang tujuannya untuk kampung itu sendiri.
0 Komentar