
Promosikan Paket Wisata Layak Jual
Tanjung Redeb –
Melihat perkembangan wisata yang sangat signifikan di Kabupaten Berau, Ketua DPRD Berau Syarifatul Sya’diah, yang juga sempat mengunjungi beberapa objek wisata saat akhir pekan, mengatakan jika perkembangan yang ada haruslah diiringi dengan promosi. Tetapi, promosi yang dilakukan pun harus melihat berbagai sisi termasuk kelayakan jual kepada wisatawan.
“Banyak objek wisata yang bisa dikunjungi di Berau hingga daerah pesisir, baik wisata alam maupun baharinya. Dan bukan rahasia umum lagi jika masing-masing objek wisata tersebut memiliki daya tarik tersendiri bisa ditawarkan ke pengunjung. Untuk itu, perlu adanya pertimbangan kelayakan objek wisata yang bisa dikunjungi ataukah tidak,” jelasnya pada Selasa (23/7).
Karena, katanya, meskipun objek wisata itu menarik dikunjungi tetap harus memperhatikan faktor pendukung lain seperti sarana dan prasarana atau fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut. karena bagaimanapun juga, sebagus apapun tempat wisatanya kalau tidak dilengkapi fasilitas, pengunjung apalagi wisatawan akan berpikir sebelum mendatangi objek wisata tersebut.
“Contohnya untuk wisata Wisata Air Panas Pemapak di Kampung Biatan Bapinang, Kecamatan Biatan, kamar gantinya yang terkesan tak terawat karena menimbulkan aroma tidak sedap, membuat para pengunjung kerap mengeluh. Padahal kalau wisatawan datang kan pastinya berendam bahkan ada yang sampai menceburkan badannya ke dalam kolam air panas. Nah kalau tidak ada ruang ganti, pastinya akan sulit. Bahkan, mungkin setelah kesana mereka akan enggan untuk kembali lagi. Padahal kan seharusnya di tempat wisata semua sarana penunjangnya diperhatikan dengan baik,” tegasnya.
Sehingganya, paket wisata yang akan dikenalkan atau dipromosikan ke wisatawan juga haruslah memenuhi semua sisi itu. Jika semua terpenuhi atau layak dikunjungi di mata wisatawan, maka meskipun jarak yang ditempuh jauh untuk sampai di tempat wisata, semuanya akan terbayar dengan keindahan tempat wisata sesuai yang mereka harapkan.
“Karena itu ini juga menjadi pekerjaan rumah semua pihak, bukan hanya Dinas Pariwisata saja melainkan seluruh stakeholder bahkan legislatif. Bagaimana caranya agar wisata yang dipromosikan layak dijual kepada wisatawan sehingga dana yang mereka keluarkan juga sesuai dengan apa yang akan didapatkan,” tutupnya. (bangun banua)
0 Komentar