
Pengurusan KTP dan Tenaga Kerja Lokal Masih Jadi Masalah
Tiga kelurahan yang didatangi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Syamsul Maaruf yakni Kelurahan Gayam, Kelurahan Bugis dan Kelurahan Sei Bedungun beberapa waktu lalu, permasalahan terkait pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP) masih muncul dan diungkapkan masyarakat di ketiga kelurahan tersebut.
“Ya untuk masalah KTP ini sangat penting karena adanya kepemilikan KTP bisa digunakan untuk pengurusan hal lainnya. Dan permasalahan untuk pengurusan, pembuatan KTP yang tak kunjung usai menjadi problema klasik. Habisnya blanko pencetakan KTP dan lambatnya proses pengurusan menjadi salah satu kendala yang tak kunjung ada solusinya,” ungkapnya pada Senin (25/11).
Karena itu, dirinya berencana akan memanggil pihak Disdukcapil Berau untuk mendengarkan tanggapan atau alasan mengenai keluhan tersebut. Hal inipun sejalan dengan bidang yang ia duduki saat ini, yaitu Komisi I yang membidangi kesejahteraan masyarakat, pendidikan, ketenagakerjaan dan sebagainya.
“Akan kami panggil mereka (Disdukcapil) untuk mendengarkan pendapat mereka terkait masih terjadinya hal seperti itu,” tegasnya.
Selain masalah KTP, penyerapan tenaga kerja juga menjadi keluhan yang tak habisnya dari masyarakatnya. Banyaknya perusahaan di Berau namun perbandingan penyerapan tenaga kerja lokalnya yang dianggap masih kurang, menjadi pokok masalahnya.
“Masalah tenaga kerja ini juga menjadi persoalan yang sering muncul. Selama ini, hanya dua sektor unggulan di Berau yaitu pertambangan dan sawit saja yang kebanyakan menyerap tenaga kerja luar Berau. Sehingga membuat kecemburuan sosial di masyarakat, lantaran tenaga kerja lokal tak terserap," bebernya.
Untuk masalah ketenagakerjaan ini, dikatakan Syamsul akan dibicarakan dengan pihak bersangkutan, melihat data penyerapan tenaga kerja lokal seperti apa, barulah bisa diambil kesimpulan.
“Saya harap masyarakat juga ikut terus aktif memberikan informasi kepada kami di DPRD ini. Karena sebagai fungsinya DPRD adalah sebagai pengawas, bukan pengambil keputusan. Jadi, semua informasi yang kami dapat akan ditampung untuk kemudian dibicarakan bersama dan dicari solusinya,” pungkasnya. (bangun banua)
0 Komentar